Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang membahas mengenai jalur sepeda yang ada di Jakarta karena seakan tidak dipakai dengan semestinya. Bahkan para pesepeda tetap menggunakan jalan utama untuk berpeda, tentu ini sangat membahayakan dirinya dan pengendara lainnya.
Polisi pun menilai bahwa aksi dari para rombongan pesepeda di jam-jam sibuk ini sangat membahayakan. Mereka pun meminta untuk para pesepeda memathui aturan lalu lintas untuk keselamatan.
Jakarta memang memberikan jalur tersendiri bagi para pesepeda untuk bisa melintas dengan aman di jalanan ibu kota. Tetapi jalur ini kini semakin dipertanyakan setelah adanya perubahan kebijakan dari Pemerinta Provinsi DKI di bawa Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono. Hal ini karena adanya penghapusan penganggaran penambahan jalur sepeda di Jakarta dalam APBD DKI 2023.
Mantan Gubernur Anies Baswedan sebelumnya ingin menganggarkan sebesar Rp38 miliar di tahun 2023 ini untuk penganggaran jalur sepeda pada APBD 2023 DKI Jakarta. Namun, kini angka tersebut hanya sebesar Rp7,5 miliar, jauh dari rencana awal. Rincian dari anggaran tersebut adalah sebanyak Rp2 miliar untuk evaluasi komprehensif, lalu Rp500 juta untuk sosilisasi, dan sisanya untuk perbaikan.
Hal ini bukan menandakan Heru membekukan program yang sudah ada sebelumnya, tetapi ia menilai anggaran ini menjadi evaluasi program jalur sepeda. Ia pun menampik jika Pemprov DKI Jakarta akan menghapus program jalur sepeda ini. Menurutnya, Pemprov SKI akan melakukan evaluasi dan melihat manfaat kedepan dari jalur sepeda ini.
Sampai saat ini, di Jakarta sudah dibangun sepanjang 256 km jalur sepeda. Ini bukan merupakan jalur baru, tetapi menggunakan jalur yang sudah ada. Tetapi di sepanjang jalan tersebut masih jauh dari rancangan program di masa Anies yang menargetkan 500 Km jalur sepeda sampai 2026.
Ada beberapa pihak, termasuk dengan Bike to Work yang menyayangkan adanya pemotongan anggaran ini. Mereka menyebutkan bahwa ada perubahan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan sepeda sejak masa pandemi, di mana semakin banyak orang yang antusias untuk menaiki sepeda. Dengan berkurangnya anggaran untuk jalur sepeda ini, maka ia menilai ada penurunan kemajuan transportasi jalanan di Jakarta.
Kebijakan jalur sepeda ini sendiri memang memberikan peluang kepada warna Ibu Kota untuk menggunakan alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan. Jalur sepeda ini berati juga memberikan ruang jalanan untuk sepeda di tengah jalanan yang di dominasi dengan kendaraan bermotor pribadi.