Pernah nggak sih, kamu lagi asyik scroll TikTok atau nonton YouTube, eh tiba-tiba… WiFi hilang. Bukan cuma loading yang berhenti, tapi hidup juga terasa ikut nge-freeze. Rasanya kayak ditarik keluar dari dunia yang sebenarnya udah jadi rumah kedua: dunia maya.
Padahal, kalau dipikir-pikir, baru juga beberapa detik tanpa internet. Tapi kok paniknya kayak ditinggal mantan pas lagi sayang-sayangnya? Nah, di situlah pertanyaannya muncul—apa sih sebenarnya yang kita takutkan saat WiFi hilang?
Takut Ketinggalan Dunia
Satu hal yang paling sering terjadi adalah FOMO alias Fear of Missing Out. Kita takut ketinggalan info terbaru TRISULA88 entah itu berita, gosip artis, update teman-teman di Instagram, atau tren yang lagi viral. Zaman sekarang, informasi datang secepat kilat, dan rasanya kayak kita bisa “hilang dari radar” kalau nggak online sebentar aja.
Pernah kan, ngerasa nggak nyambung waktu ngobrol sama temen cuma karena kamu nggak sempat buka Twitter semalam? Nah, itulah salah satu bentuk ketakutan yang muncul saat sinyal WiFi ngambek.
Takut Kehilangan Koneksi (Secara Harfiah dan Emosional)
Lucunya, meskipun kita suka bilang “aku orangnya introvert”, tapi banyak dari kita sebenarnya tetap butuh koneksi—minimal lewat chat atau komentar lucu di postingan orang. WiFi udah jadi jembatan antara kita dan dunia luar. Tanpa itu, kita jadi kayak sendirian di pulau terpencil.
Bayangin deh, nggak bisa balas chat gebetan, nggak bisa video call keluarga, atau nggak bisa kerja dari rumah. Rasanya tuh… sepi. Kadang bukan koneksi internetnya yang bikin kita panik, tapi koneksi sosial yang tiba-tiba hilang.
Takut Harus “Hadapi” Dunia Nyata
Nah, ini yang agak nyebelin tapi jujur—ketika WiFi hilang, kita tiba-tiba harus “hadapi” dunia nyata. Mungkin itu berarti harus ngobrol langsung sama orang rumah, atau lebih parah lagi: harus duduk dan mikir. Hiii…
Soalnya selama ini, internet itu kayak pelarian. Lagi bosen? Scroll medsos. Lagi galau? Cari meme. Lagi bingung mau ngapain? YouTube pasti punya jawaban. Jadi, waktu semua itu hilang, kita kayak kehilangan tameng. Mau nggak mau harus berhadapan sama pikiran sendiri. Nggak semua orang siap buat itu.
Takut Produktivitas Terganggu (Alias Alasan Formal Biar Nggak Terlihat Ketergantungan)
Buat yang kerja atau kuliah, hilangnya WiFi bisa jadi alasan sah buat panik. Semua jadi kacau: email nggak kebaca, tugas nggak bisa dikumpulin, meeting online buyar. Tapi kadang, di balik kepanikan itu, ada rasa lega juga kan? “Yes, nggak jadi Zoom!” Tapi tetap aja, kita pakai alasan ini buat nutupin rasa ketergantungan kita terhadap internet.
Padahal, kalau kita jujur, lebih banyak dari kita yang panik bukan karena kerjaan, tapi karena nggak bisa buka YouTube sambil kerja. Ups!
Jadi, Apa Solusinya?
Bukan berarti kita harus langsung jadi petapa dan tinggalkan dunia digital. Tapi mungkin, sesekali kita bisa coba hidup tanpa WiFi—secara sadar. Bukan karena rusak atau mati lampu, tapi memang sengaja “puasa internet” barang sejam dua jam.
Coba deh. Siapa tahu, kamu malah jadi bisa ngobrol lebih dalam sama diri sendiri, atau nemuin hal-hal kecil yang selama ini kelewat karena terlalu sibuk main HP. Bisa jadi juga, kita jadi sadar kalau ternyata, kita nggak sekesepian itu kok tanpa internet. Dunia nyata ternyata nggak semenyeramkan itu.
Jadi, ketika WiFi hilang, sebenarnya bukan cuma koneksi yang putus. Tapi juga muncul rasa takut—takut ketinggalan, takut sendirian, dan takut harus kembali ke dunia nyata. Tapi justru di situlah tantangannya. Siapa tahu, kehilangan sinyal bisa jadi momen buat nemuin sinyal lain—yang lebih penting dan lebih nyata.
Kamu sendiri, kapan terakhir kali “kehilangan WiFi”, dan apa yang kamu rasakan waktu itu?