recamp5.org -Kota Yogyakarta baru-baru ini menjadi perbincangan hangat setelah puluhan “bajingan” muncul di pusat kota. Namun, jangan salah paham—bajingan di sini bukanlah kata dengan konotasi negatif seperti yang biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Istilah ini merujuk pada sekelompok pengemudi gerobak sapi tradisional yang dikenal sebagai bajingan di kalangan masyarakat Jawa. Kehadiran mereka membawa suasana unik dan bernuansa tradisional ke tengah hiruk-pikuk kota.

Tradisi Bajingan Jogja

Kehadiran para bajingan ini adalah bagian dari acara budaya yang digelar untuk melestarikan tradisi lokal. Acara bertajuk “Festival Bajingan Jogja” tersebut menghadirkan puluhan gerobak sapi beserta pengemudinya dari berbagai wilayah di Yogyakarta dan sekitarnya.

Gerobak sapi, yang dulu menjadi alat transportasi utama di pedesaan, kini jarang terlihat di kota. Namun, melalui festival ini, masyarakat diajak untuk mengenang kembali fungsi gerobak sapi sekaligus menghargai nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Para bajingan mengarak gerobak sapi mereka dari alun-alun utara menuju Malioboro, menciptakan pemandangan yang tak biasa di jalanan kota. Gerobak-gerobak tersebut dihias dengan berbagai ornamen menarik seperti kain batik, bunga, dan bendera kecil, menambah kesan meriah pada acara tersebut.

Antusiasme Warga dan Wisatawan

Acara ini disambut hangat oleh masyarakat setempat dan wisatawan. Banyak yang merasa terhibur dengan keberadaan gerobak sapi di tengah kota, mengingatkan mereka pada masa lalu.

“Sangat menarik! Saya belum pernah melihat gerobak sapi dihias seperti ini. Anak-anak juga sangat menikmati pemandangan ini,” ujar seorang wisatawan asal Jakarta.

Banyak warga yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel mereka, menjadikan festival ini viral di media sosial. Unggahan tentang “bajingan di Jogja” pun ramai dengan komentar positif yang mengapresiasi upaya pelestarian budaya tradisional.

Tujuan dan Harapan Festival

Menurut panitia, festival ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali gerobak sapi sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. “Kami ingin generasi muda mengenal sejarah dan tradisi yang pernah ada di Yogyakarta. Gerobak sapi adalah simbol kerja keras dan kesederhanaan masyarakat Jawa,” jelas salah satu panitia.

Kesimpulan

Puluhan bajingan yang muncul di pusat kota Jogja membawa pesan penting tentang pelestarian budaya. Dengan diadakannya festival ini, diharapkan tradisi seperti gerobak sapi dapat terus dikenang dan dihargai oleh generasi mendatang. Festival ini juga menjadi bukti bahwa modernisasi tidak harus menghapus nilai-nilai tradisional, melainkan bisa berjalan beriringan untuk memperkaya identitas budaya lokal.

By admin