ihsg-mengalami-penurunan-tahunan-pertama-sejak-2020-meskipun-ada-kenaikan-kuat-sepanjang-2024

recamp5 – Meskipun sepanjang tahun 2024 terdapat kenaikan yang kuat, saham diperkirakan akan mengakhiri tahun ini dengan catatan buruk. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 3,25% secara year to date (YtD) hingga 27 Desember 2024, mencapai level 7.036,57. Ini menjadi penurunan tahunan pertama IHSG sejak 2020, ketika indeks terpangkas hingga 5% akibat dampak pandemi COVID-19.

Penurunan IHSG sepanjang tahun 2024 disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari tekanan global maupun dinamika domestik. Salah satu faktor utama adalah penurunan suku bunga bank sentral negara utama, terutama Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS), yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Hal ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Selain itu, penguatan Indeks Dolar AS yang signifikan meningkatkan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, sehingga mempengaruhi stabilitas pasar saham domestik. Melambatnya ekonomi China, sebagai mitra dagang utama Indonesia, juga melemahkan permintaan terhadap komoditas ekspor andalan Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit.

Konflik di berbagai kawasan, seperti Timur Tengah dan Eropa Timur slot kamboja, juga turut meningkatkan volatilitas pasar global, yang berdampak pada sentimen investor. Kekhawatiran akan potensi perang dagang di bawah pemerintahan presiden terpilih AS, Donald Trump, menambah ketidakpastian di pasar global, yang berdampak negatif pada IHSG.

Dari sisi domestik, pelemahan nilai tukar rupiah imbas penguatan dolar AS, pelemahan daya beli masyarakat, perubahan kebijakan pemerintahan baru, hingga politik dalam negeri, turut memengaruhi pergerakan IHSG. Sektor unggulan, seperti perbankan dan komoditas, juga mengalami tekanan dari melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik dan penurunan harga komoditas global.

Sektor transportasi dan logistik mengalami penurunan paling signifikan sepanjang 2024, yakni minus 19,26% YtD. Penurunan tersebut seiring jebloknya kinerja saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di sektor itu.

Meskipun IHSG secara keseluruhan mengalami penurunan, beberapa saham individual mencatatkan kenaikan yang signifikan. Misalnya, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan kenaikan harga saham sepanjang 2024 sebesar 399,12% di level Rp28.325 per saham hingga perdagangan sesi I Jumat (27 Desember 2024).

Memasuki tahun 2025, pasar saham global masih dipenuhi dengan ketidakpastian. Meskipun ada beberapa saham yang mencatatkan kenaikan tinggi, secara keseluruhan, tantangan yang dihadapi pasar saham masih besar. Investor diharapkan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, diharapkan pemerintah dan otoritas terkait dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk stabilitas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun mendatang.

By admin