Konflik militer singkat antara Israel dan Iran mengguncang kawasan Timur Tengah dan menyisakan dampak besar pada perekonomian Israel. Meskipun bentrokan hanya berlangsung beberapa hari, para analis ekonomi melaporkan bahwa ketegangan tersebut memukul berbagai sektor strategis, termasuk pasar saham, pariwisata, dan investasi asing.

Pemerintah Israel mengakui bahwa konflik tersebut menguras anggaran pertahanan secara signifikan. Mereka mengalokasikan dana miliaran shekel untuk pengaktifan sistem pertahanan udara, mobilisasi militer, dan evakuasi warga di daerah terdampak. Biaya tinggi ini memicu ketidakseimbangan fiskal dalam waktu singkat.

Pasar saham Tel Aviv pun merespons negatif. Indeks utama anjlok hampir 7% hanya dalam dua hari setelah serangan rudal saling balas antara kedua negara slot spaceman. Investor asing menarik modalnya, sementara perusahaan lokal mengalami kerugian besar akibat gangguan logistik dan distribusi.

Sektor pariwisata, yang baru saja pulih dari dampak pandemi, kembali terhenti. Wisatawan membatalkan kunjungan, dan hotel-hotel melaporkan tingkat okupansi terendah sejak 2022. Agen perjalanan dan maskapai menghentikan operasi ke dan dari Israel, sehingga menambah beban ekonomi domestik.

Sementara itu, para pelaku usaha kecil dan menengah mengeluhkan turunnya permintaan dan terbatasnya mobilitas. Banyak toko dan layanan publik menutup operasional demi keselamatan.

Meski pemerintah Israel berusaha menenangkan pasar, para ekonom memperingatkan bahwa dampak jangka panjang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi tahunan. Mereka pun mendorong kebijakan pemulihan yang cepat dan terfokus, agar ekonomi Israel bisa bangkit dari tekanan konflik geopolitik ini.

By admin