Rayakan Songkran, Tahun Baru Penuh Sukacita ala Kamboja

Setiap bulan April, Kamboja dipenuhi semangat sukacita yang khas. Masyarakat Khmer bersiap menyambut Songkran, perayaan Tahun Baru tradisional yang tidak hanya meriah, tapi juga penuh makna. Meski memiliki kemiripan dengan perayaan Songkran di Thailand dan Laos, versi Kamboja memiliki keunikan tersendiri yang melekat kuat pada tradisi dan budaya lokal.

Awal Baru yang Ditunggu-Tunggu

Songkran dirayakan setiap tanggal 13 hingga 16 April. Perayaan ini menandai pergantian tahun dalam kalender tradisional Khmer, sekaligus menjadi simbol awal yang baru. Di hari-hari menjelang Songkran, warga membersihkan rumah, membakar dupa, dan menyiapkan makanan khas untuk menyambut tahun yang baru dengan hati bersih dan penuh harapan.

Tak hanya itu, banyak yang pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga besar. Momen ini pun menjadi waktu yang dinanti-nanti untuk mempererat hubungan kekeluargaan.

Tradisi Air yang Menyegarkan

Salah satu daya tarik utama dari Songkran adalah tradisi menyiram air. Air dalam budaya Khmer melambangkan penyucian diri dan keberkahan. Di kota maupun desa, orang-orang saling menyiramkan air ke tubuh orang lain sebagai simbol membersihkan dosa dan mendatangkan keberuntungan.

Anak-anak dan remaja biasanya memenuhi jalan dengan ember dan pistol air. Suara tawa dan percikan air di mana-mana menciptakan suasana pesta yang menyegarkan. Namun, meski terlihat seperti permainan seru, makna spiritual di baliknya tetap dihormati.

Momen Saling Menghormati

Songkran bukan hanya tentang bersenang-senang. Ini juga menjadi waktu untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tua dan sesepuh. Salah satu tradisi penting adalah “ceremony pouring water on elders’ hands”—anak-anak dan cucu menyiram air wangi ke tangan orang tua sebagai simbol penghormatan dan doa untuk umur panjang.

Tradisi ini memperkuat nilai kekeluargaan dan rasa hormat yang tinggi terhadap generasi terdahulu. Di banyak rumah, anggota keluarga berkumpul untuk berdoa bersama dan mengenang leluhur mereka.

Kemeriahan Budaya dan Kuliner

Selama Songkran, berbagai pertunjukan budaya turut meramaikan suasana. Tarian tradisional, musik rakyat, hingga permainan lokal seperti tarik tambang dan lomba makan nasi ketan menjadi tontonan yang dinantikan. Selain itu, aneka kuliner khas Songkran seperti nom ansom (kue ketan pisang) dan num banh chok (mi Khmer) menggoda lidah para pengunjung.

Tak heran, perayaan ini juga menarik banyak wisatawan yang ingin merasakan langsung kemeriahan Songkran khas Kamboja.

Penutup

Songkran di Kamboja adalah perpaduan antara tradisi, kebersamaan, dan kegembiraan. Perayaan ini mengajarkan pentingnya memulai tahun dengan hati bersih, penuh rasa syukur, dan semangat baru. Jika kamu mencari pengalaman budaya yang hangat dan penuh warna, Songkran di Kamboja adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan.

By admin