recamp5.org – Kepala Staf Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi menyikapi polemik dugaan gratifikasi yang diberikan kepada Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo dan Ketum PSI.
Hasan menilai, tanggapan masyarakat terhadap Kaesang terkesan tidak adil, mengingat ia bukan pejabat pemerintah. Ia kemudian menyebut Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 Indonesia yang kerap menggunakan jet pribadi.
Seperti yang kita ketahui dari tayangan dan video yang telah kita saksikan, Ibu Mega kerap kali menggunakan pesawat pribadi baik di dalam maupun luar negeri. Fakta ini dikemukakan oleh Hasan melalui podcast yang diposting di akun Instagram pribadinya @hasan_nasbi pada hari Selasa (17/9), yang tersedia untuk dikutip.
Pada periode tersebut, Megawati tetap dikenal sebagai Ibu dari Puan Maharani, yang saat itu menjabat sebagai Menko PMK hingga Ketua DPR RI. Dia membandingkan posisi ini dengan Kaesang, putra Presiden yang juga merupakan penyelenggara negara.
KPK Akan Selesaikan Pemantauan Gratifikasi Jet Kaesang Dalam Waktu 7 Hari
Terutama diantara mereka, beberapa pejabat publik telah menggunakan pesawat pribadi saat menjabat, seperti yang dilakukan oleh Pak Mahfud.
Mahfud juga telah menyampaikan kepada publik bahwa ia kerap menggunakan jet pribadi milik Jusuf Kalla, yang menjabat sebagai Wakil Presiden pada periode ke-10 dan ke-12.
Sebagai contoh, terdapat tokoh publik lain yang sedang menjabat atau bahkan menggunakan pesawat pribadi, namun tidak menyebabkan kehebohan seperti yang terjadi pada Hasan.
Menurut Hasan, keadaan Kaesang dinilai sebagai “sidang oleh media” karena pemberitaan yang terus-menerus diberikan kepada publik telah menyebabkan penilaian terhadap pihak yang belum melakukan penyelidikan sepenuhnya atau belum memiliki keputusan hukum akhir.
Beberapa orang juga berpendapat bahwa ada sekelompok tertentu yang merasa bermusuhan terhadap Kaesang dan keluarga Presiden Jokowi, sehingga mereka menggunakan kesempatan dengan Kaesang untuk mengekspresikan kebencian mereka.
Saat berita hanya melibatkan Mas Kaesang, mereka semua terkesan heboh. Namun ketika melibatkan orang lain seperti Ibu Mega, Pak Mahfud, Ibu Puan, dan yang lainnya, tidak terlalu menarik minat mereka. Namun tanpa diduga, saat ada keterlibatan Kaesang, mereka menjadi sangat antusias.
Dalam tambahan, Hasan menekankan bahwa Kaesang telah berupaya menjalani cara hidup yang sederhana dan tidak berlebihan. Ini ditunjukkan melalui contoh seperti saat Mendag Zulkifli Hasan dan Direktur TVRI ikut dalam perjalanan bersama Kaesang.
Pada tanggal 18 Agustus, setelah merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia di IKN Kalimantan Timur, Hasan mengungkapkan bahwa Kaesang telah kembali menggunakan pesawat komersial dan duduk di kursi ekonomi. Sementara di kelas bisnis, beberapa menteri dan Direktur TVRI juga turut hadir.
Teman kami, Direktur TVRI Iman Brotoseno, berkali-kali mendekati Mas Kaesang untuk bertukar kursi. Hal ini dibenarkan oleh Hasbi yang juga menambahkan bahwa Iman akan dengan senang hati memberikan kesaksian mengenai hal tersebut.
Hasan mengungkapkan bahwa jika Kaesang telah lama dikenal sebagai sosok yang senang menikmati hidup, maka tak ada salahnya bagi dia untuk meminta bantuan temannya agar dijemput menggunakan jet pribadi.
Kaesang kembali ke Tanah Air setelah berada di Amerika Serikat dengan menggunakan penerbangan komersial.
Ketika membicarakan perjalanan Kaesang ke AS, ternyata ia awalnya telah menjadwalkan untuk berangkat pada tanggal 20 Agustus. Namun, temannya mengajak untuk bergabung dengannya lebih awal, tepatnya dua hari sebelumnya yaitu tanggal 18 Agustus.
Cek saja jadwal penerbangannya, dia singgah di beberapa kota karena itu jadwal pemiliknya, jelas Hasbi.
Bukanlah teman ini yang menyesuaikan jadwalnya dengan Kaesang, melainkan sebaliknya. Ini bisa menghemat uang jika kita melakukannya secara tepat.